Stellantis kini menjadikan India sebagai salah satu pasar utama di bisnis otomotif globalnya sebagai bagian penting dari rencana strategis Dare Forward 2030. Saat ini, produsen mobil berbasis di Amsterdam, Belanda, dengan puluhan portofolio brand otomotif ini telah mengoperasikan tiga pabrik, ICT Hub, pusat perangkat lunak, dua pusat penelitian dan pengembangan di India. Kunci dari rencana Stellantis untuk tumbuh di India adalah program platform mobil pintar yang dikembangkan secara lokal yang memungkinkannya untuk meluncurkan sejumlah kendaraan dengan ukuran lebih kecil dari empat meter dan dikenakan pajak dengan tarif yang lebih rendah di negara tersebut.
Berbicara tentang ambisi perusahaan untuk India, CEO Stellantis Carlos Tavares mengharapkan pendapatan di negara itu lebih dari dua kali lipat pada tahun 2030. Margin operasi juga diperkirakan akan mencapai dua digit di tahun tahun mendatang. Stellantis memiliki kurang dari 1 persen pangsa pasar mobil di India, dan telah menghabiskan beberapa tahun terakhir untuk membangun rantai pasokan lokal yang solid guna memproduksi kendaraan kecilnya lebih terjangkau. Selain memproduksi mesin dan transmisi secara lokal, Stellantis mendapatkan lebih dari 90 persen konten kendaraan buatan India.
“Kami berkomitmen untuk menumbuhkan dan memperkuat kehadiran kami di India, menjadikan negara strategis ini sebagai pilar utama ambisi global kami di bawah rencana Dare Forward 2030,” kata Tavares yang dikutip oleh Carscoops, Jumat (20/5/2022). “Saya bangga dengan 2.500 karyawan kami di India yang bekerja setiap hari untuk menjadikan Stellantis sebagai kontributor utama, menawarkan solusi mobilitas yang bersih, aman, dan terjangkau bagi pelanggannya di India dan membuka jalan bagi kesejahteraan generasi berikutnya.” imbuhnya. Selain Stellantis, produksi mobil seperti Jeep Wrangler, Compass, Meridian, dan Grand Cherokee semuanya diproduksi di India.
Sementara itu, mobil baru Citroen C3 juga akan diluncurkan secara lokal dalam beberapa bulan mendatang dan telah dirancang, dikembangkan, serta diproduksi di India. Tavares mengatakan, masalah yang sedang berlangsung di China dan Rusia menghadirkan peluang emas bagi India. “Tantangannya, memberi India peluang yang lebih besar, bahkan lebih besar daripada di masa lalu,” pungkas Tavares.
Stellantis dibentuk dari hasil merger di 2021 oleh perusahaan Italia Amerika, Fiat Chrysler Automobiles dan perusahaan Prancis, Groupe PSA. Grup ini memiliki portofolio merek otomotif yang meliputi Abarth, Alfa Romeo, Chrysler, Citroën, Dodge, DS Automobiles, Fiat, Fiat Professional, Jeep, Lancia, Maserati, Mopar, Opel, Peugeot, Ram Trucks, SEAT dan Vauxhall.